AIR TERJUN MORAMO
Mayoritas masyarakat
kendari dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan tempat wisata ini.
Yupp… AIR TERJUN MORAMO terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung
Peropa, Deas Sumber Sari,
Kecamatan Moramo, Kabupaten (Konsel) Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tempat ini merupakan wisata air terjun yang tergolong dalam air
terjun bertingkat (cascade) yang indah dengan ketinggian sekitar 100
meter. Dari ketinggian tersebut, air mengalir
membentuk tujuh tingkatan utama. Di samping itu, terdapat 60 tingkatan kecil yang berfungsi
sebagai penampungan air. Pemandangan disini sangat indah. dikelilingi ribuan pohon,
membuat udara ditempat ini sangat sejuk. Ditambah dengan airnya yang jernih dan
dingin membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini. Bebatuan yang membentuk tingkatan tidak licin
meski dialiri air secara terus menerus, sehingga pengunjung dapat mendaki
sampai ke puncak.
Kombinasi antara
keindahan air terjun dengan berbagai jenis aneka satwa serta tempatnya yang
berada dalam areal hutan lindung, menjadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan untuk berkunjung ketempat ini, baik wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara. Tempat wisata ini suasananya sangat
tenang, sangat cocok bagi anda yang ingin menghindari keramaian kota untuk
sementara waktu.
Pada hari libur,
tempat wisata ini sangat ramai pengunjung. Walau tempatnya agak jauh dari pusat
kota kendari (sekitar 45 kilometer dari kota Kendari), namun tidak menyurutkan
minat para pengunjung yang ingin menikmati langsung pemandangan indah air
terjun ini. Untuk mencapai lokasi ini, dari kota kendari kita dapat menggunakan
angkutan umum selama dua jam perjalanan menuju kabupaten konawe selatan. Pengunjung
dikenakan tariff parkir sebesar Rp 10.000 rupiah. Dari area parkir, pengunjung
harus berjalan kaki dengan mendaki menapaki koridor berupa tangga kecil yang
telah dibuat permanen oleh pemerintah setempat sejauh 1,7 kilometer. Namun,
karena di kelilingi pohon - pohon besar yang rimbun dan terlindung dari hamparan
langsung sinar matahari, serta pemandangan yang menakjubkan, pengunjung tidak
akan merasakan kelelahan.
Wisata air terjun ini
resmi dibuka dan diresmikan sebagai salah satu objek wisata Sultra (Sulawesi
Tenggara) pada tahun 1990. Awalnya, air terjun ini ditemukan oleh warga
transmigrasi yang sedang berburu di hutan. Warga tersebut akhirnya
menyampaikannya pada pemerintah setempat. Setelah dilakukan pengecekkan,
informasi ini ternyata benar. Akhirnya pada tahun 1989 pemerintah provinsi
sultra membangun fasilitas objek wisata. Fasilitas yang dibangun antara lain
koridor sepanjang 1,7 kilometer, tempat istirahat, kamar bilas dan kamar mandi.
Sayangnya, tempat
wisata ini sepertinya di abaikan oleh pemerintah. Fasilitas – fasilitas yang
ada tidak dijaga dengan baik sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pohon – pohon yang tumbang dibiarkan begitu saja, sehingga mengganggu
pemandangan. Sampah – sampah berserakan di mana – mana. Harusnya, pemerintah
lebih mengontrol tempat – tempat wisata seperti ini agar keindahannya tetap
terjaga. Sangat disayangkan apabila tempat wisata yang indah seperti ini hanya
di biarkan begitu saja dan tidak di jaga keindahannya. Yang akhirnya potensi
wisata yang disediakan oleh alam akan sia – sia.